Pemuja Rahasia

Sudah tepat 3 bulan aku pindah ke sekolah baruku. Di sini aku mendapat teman baru yang baik dan ramah kepadaku. Selama disekolah baru ini aku memulai hari yang baru dengan penuh keceriaan. Aku pindah sekolah karena mengikuti ayah yang dipindahkan kerja nya dari Jakarta ke Tasikmalaya. Aku menikmati hari demi hari di sekolah baruku ini. Suasana sangat jauh berbeda saat sekolah di ibu kota Jakarta yang penuh dengan kemacetan dan polusi udara karen banyak nya kendaraan di Jakarta. Berbeda dengan disini. Udara di pagi hari sangat terasa sejuk, asri dan tidak ada polusi dan tidak ada kemacetan yang terjadi.

Namaku Anisa, aku masih duduk di bangku SMA tepatnya kelas 2 SMA. Aku gadis yang biasa saja di sekolah, meskipun aku datang dari kota besar di Indonesia yaitu DKI Jakarta aku tidak merasa terlalu populer di sekolah baruku ini. Adapun yang bilang aku populer di sekolah mungkin aku dikenal sebagai murid pindahan dari Jakarta. Menurutku gadis populer di sekolah ini yaitu Ajeng. Dia adalah gadis cantik dengan kulit putihnya yang mulus dan rambut panjang nya yang lurus membuat banyak lelaki di sekolah ini terpikat oleh nya. Dia sangat sempurna dan istimewa di mata para lelaki, sedangkan aku biasa saja tidak ada istimewa nya sama sekali. 

Hari ini tepat 4 bulan aku berpisah dengan mantan pacarku. Aku berpisah karena cintaku bertepuk sebelah tangan. Memang sungguh sakit rasanya, ya tapi mau gimana lagi? Mungkin memang sudah jalanya aku untuk berpisah denganya. Aku mengurung kan niat untuk jatuh cinta lagi di sekolah ini karna tidak mau disakiti lagi dan aku mau fokus belajar. Jika aku jatuh cinta lagi aku berharap itu hanyalah perasaan suka biasa saja tidak lebih.

Sampai ketika acara Classmeeting diadakan di sekolah, aku hampir terkena sepak kan bola futsal yang hampir mengenai wajahku. Beruntung ada lelaki yang baik mencegah sepak kan bola itu dengan mengorbankan wajah nya untuk menggantikan wajahku yang terkena sepak kan bola tersebut. Aku tahu siapa lelaki baik hati itu, dia bernama Rendy. Rendy adalah pria manis dengan rasa apel itu yang dia tulis di status Blackberry Mesenger nya. Rendy itu lelaki yang sangat populer di sekolah ini, kalau dibandingkan untuk perempuan populer itu Ajeng dan untuk lelaki populer itu Rendy. Banyak wanita di sekolah ini yang terpikat dengan nya, selain populer dia memiliki bulu mata yang lentik, beralis tebal dan wajah yang tampan untuk kategori pria di sekolah ini. Jadi jangan heran kalau Rendy adalah pangeran yang ada disekolah.

                         ***

Aku sangat terkejut dengan Rendy yang mau menolongku sampai dia terjatuh karna menerima sepak kan keras bola tersebut. aku langsung mengulurkan tanganku dan membantu rendy berdiri sambil mengucapkan terimakasih kepadanya "Ren, terimakasih ya sudah menolong aku sampai kamu jatuh dan kesakitan begini" kataku sambil tersenyum menatap Rendy. "Iya sama-sama. Gak apa kok namanya juga lagi bertanding wajar kali. Oh iya kamu Anisa murid baru itu ya?" Jawab rendy sambil menggarukan kepala. "Iya aku murid baru disini, makasih ya Ren udah nolongin aku" balasku sambil pergi meninggalkan Rendy.

                         ***

Apakah tadi aku bermimpi? Aku tak menyangka ternyata Rendy mengenal aku. Entah Rendy tahu dari mana namaku, bodo amat lah yang penting aku senang karena Rendy sangat baik kepadaku. Aku tak tahu kalau kejadian tadi membuat iri para gadis di sekolah ini. Gimana gak iri, tadi kita berpegangan tangan yang cukup lama di pinggir lapangan futsal yang tonton banyak orang terutama Ajeng, aku tahu Ajeng sudah sangat lama suka sama Rendy dan tampak Ajeng terlihat kesal melihat aku. Akupun langsung memasuki kelas. Setelah kejadian itu, masih teringat jelas olehku wajah Rendy yang kesakitan tapi masih terlihat tampan itu. 

"Drrrrrt, drrrrrrt" handphoneku bergetar dan terlihat ada BBM. 

From Rendy: Hei Anisa, tadi kelasku memenangkan pertandingan futsal loh. Kalau tadi gak kena bola terus ketemu kamu mungkin tadi gak akan menang nih. 

Akupun kaget ketika menerima pesan dari Rendy. 

To Rendy: Wah kamu menang? Selamat ya, Ren. Ah berlebihan kamu nih. Tadi aku gak enak tau sama Ajeng. Dia kan pacar kamu. 

Balasku.

From Rendy: Ajeng bukan siapa-siapa aku kok nis dia cuman temen aja. Jadi kamu gak usah ngomong gitu ya:).

"Wah mana mungkin cewek se cantik Ajeng si Rendy gak suka sama dia" aku bergumam dalam hati. 

To Rendy: Tapi kok banyak yang bilang kalo kamu pacaran sama Ajeng? 

Balasku. 

Lumayan lama Rendy membalas pesanku. 

From Rendy: Hmm, kamu mau percaya siapa? Aku atau orang lain? Hehehe:).

"Jadi Ajeng itu cuman teman nya Rendy tapi kenapa si Ajeng iri ya?" 

Keesokan hari Ajeng dan teman-teman nya menghampiri aku dan mengancamku untuk menjauhi Rendy karena dia telah jatuh cinta kepada Rendy. Akupun menurutinya karena aku tidak mau merusak persahabatanku denganya. Tapi kok sejak kejadian kemaren aku mulai suka sama Rendy mungkin karna dia baik sama aku mangkanya aku suka sama dia. Tapi aku kembali berkaca aku hanyalah seorang gadis yang biasa-biasa  saja yang tidak populer dan cantik seperti Ajeng. Mana mungkin Rendy mau sama aku, pasti dia milih Ajeng kemana mana lah. Lagi pula aku gak mau pacaran dulu, aku mau fokus kepelajaraan. Aku hanyala seorang pemuja rahasia nya Rendy. 

Setelah 2 minggu semenjak kejadian itu, akupun sering menuliskan surat yang berisi puisi cinta diatas mejanya Rendy tanpa sepengetahuan nya karena aku menjadi pemuja rahasia nya Rendy. Aku sering melihat Rendy berdekatan dengan Ajeng. Katanya Rendy hanya teman saja dengan Ajeng tapi kok bisa sampai sedekat itu? Mungkin Ajeng dengan usaha nya berhasil meluluhkan hati Rendy. Aku mendengar kabar kalau Rendy dan Ajeng sudah jadian. Berati dugaan ku benar kalau aku menuruti perkataan Ajeng waktu itu pasti mereka berdua akan jadian. 

                         ***

"Anisa, tau gak? Si Rendy jadian loh sama Ajeng. Katanya si Ajeng suka ngirim puisi cinta gitu ke Rendy. Coba kamu ngirim puisi cinta juga ke Rendy nis" kata teman sekelas ku. "Yang bener kamu?" Jawabku dengan tidak percaya. "Iya Anisa beneran ngapain coba aku bohong. Kan 1 sekolah emang udah pada tau semuanya". Balasnya.

                         ***

Sungguh kabar yang sangat menyedihkan buatku. Tapi aku tidak mau merusak persahabatanku dengan Ajeng. Perasaan cemburu pun menghampiri diriku dan aku berpikir kalau Rendy memang cocok dengan Ajeng terlihat kalau dia lagi jalan berdua dia memang sangat cocok sekali. Aku ingin sekali melupakan Rendy dan menghilangkan perasaan suka kepada Rendy. Tapi kenyataanya sangat sulit sekali untuk melakukan itu dan aku. Mungkin Rendy mengira bahwa orang yang selama ini mengirimkan puisi cinta yang indah itu Ajeng bukan aku. 

"Aku berharap kamu bahagia dengan Ajeng ya Ren. Seandainya kamu tahu yang sering mengirimkan puisi cinta itu aku bukan Ajeng karena aku menyayangimu. Aku memang pantas menjadi pemuja rahasia dirimu Rendy" aku bergumam didalam hati sambil meneteskan air mata.